Rabu, 24 September 2014




HARUS PROFESIONAL: Yatimul Ainun, wartawan Kompas.com sekaligus Sekjen AJI Malang saat berbagi pengalamnya  dengan mahasiswa pratikum jurnalistik.
Mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali memperoleh pembekalan pra-parktikum. Mahasiswa yang telah memenuhi syarat mengambil mata kuliah praktikum itu diberi orientasi mengenai profesi komunikasi yang akan digelutinya kelak dengan bekal keterampilan teknis yang diperoleh dari laboratorium. Pembekalan berlangsung selama seminggu dimulai Sabtu (20/9) lalu di Laboratorium Komunikasi, lantai dasar UMM Dome.
Kepala Laboratorium Komunikasi UMM, Jamroji, M.Comm, menerangkan praktikum dibagi menjadi tiga konsentrasi, yakni Jurnalistik, Public Relations dan Komunikasi Audio Visual. Masing-masing konsentrasi memiliki setidaknya tiga mata paraktikum secara berkelanjutan yang diprogram secara optional. Mahasiswa harus mengambil salah satu konsentrasi dan mengikuti mata praktikum secara konsisten dari I sampai III. “Di luar tiga konsentrasi tersebut, ada pula mata praktikum yang harus diambil semua mahasiswa,” kata Jamroji.
Ditambahkannya, praktikum memang dirancang untuk memberi pemahaman, kemampuan analitis, pengalaman dan problem solving sehingga mahasiswa dapat menerapkannya di dunia kerjanya kelak. Selain itu, hasil-hasil praktikum diharuskan mencerminkan realitas dunia kerja sehingga tidak sekedar sebuah simulasi. Karya-karya mahasiswa praktikum harus memenuhi kriteria berfikir dan bekerja secara kreatif yang diuji oleh stakeholder. “Atau hasil arya meraka harus betul-betul menyelesaikan masalah atau dalam bentuk karya yang dapat dipublikasikan melalui media massa,” ujar Jamroji.
Menurut Ketua Prodi Komunikasi UMM, Sugeng Winarno, MA, muatan praktis di prodinya dirancang seimbang dengan kemampuan konseptual dengan perbandingan 40:60. Hal ini karena lulusan Sarjana Komunikasi (S.Ikom) nantinya harus menjadi tenaga profesional dan bukan sekedar amatiran atau tukang yang hanya menguasai teknis.
“Seorang profesional harus memiliki kemampuan manajerial dan konseptual, tetapi juga mengusai teknis. Jadi sarjana kami nanti disiapkan menjadi tenaga profesional yang tidak hanya bisa menulis, motret, presentasi atau sekedar nyuting, tetapi mereka paham betul mengenai teori, filosofi dan cara memimpin dan mengelola tim kerja dengan baik,” tegas Sugeng.
Pembekalan pra-praktikum kali ini menghadirkan narasumber yang diambil dari alumni dan praktisi di bidangnya. Praktikum Print Journalism menghadirkan redaktur Jawa Pos M Ilham Butsyianto, PR dengan praktisi PR Rizki Riswandi, Audio Visual dengan konseptor TV Rudi Lelono dan Online Journalism menghadirkan jurnalis Kompas.com Yatimul Ainun.
Untuk mengantisipasi bertambahnya peserta praktikum, Lab Komunikasi akan menambah dan mengupdate peralatan laboratorium. Jamroji mengatakan tahun ini pihaknya akan merombak desain lab dan memperbaharui seluruh peralatan lab sehingga lebih up to date sesuai tuntutan profesi komunikasi.
“Kami sudah melakuan kajian dan studi banding ke berbagai perusahaan dan media massa. Hasilnya sudah kami rancang untuk pengajuan perubahan total bentuk lab yang nanti menyerupai bentuk asli dunia kerja PR, Jurnalistik dan televisi,” janjinya. Pihak universitas disinyalir sudah menyetujui dana pembaharuan itu lebih dari Rp 2 Milyar. (nas)  


sumber : http://www.umm.ac.id/id/umm-news-4252-praktikum-komunikasi-bekali-profesionalisme-mahasiswa.html
sumber   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar